Samarinda, SJIK - Sejumlah warga Samarinda masih mengeluhkan tingginya harga beras, sehingga mereka yang biasa membeli beras per karung berisi 10 atau 20 kilogram (kg), kini hanya membeli per 1 kg dengan harapan harga beras bisa menurun.
“Dulu waktu beras masih belum naik, saya biasa membeli minimal yang berisi 10 kg per karung, namun sejak dua minggu lalu terpaksa membeli yang kiloan saja karena harga beras terus naik,” kata Astura, salah satu Warga Samarinda.
Menurutnya, untuk harga beras lokal IR 64 yang sebelumnya seharga Rp6.000 per kg, namun sejak dua minggu lalu naik menjadi Rp6.500 per kg, kemudian naik terus dan sejak empat hari lalu sudah menjadi Rp7.500 per kg.
Kemudian beras cap Ayam Jago yang biasanya hanya seharga Rp7.000 perkg, namun mulai dua pekan lalu naik menjadi Rp7.500 per kg, selanjutnya sejak empat hari terakhir terus mengalami kenaikan hingga menjadi Rp8.000 per kg.
Berdasarkan pantauan Dinas Perindagkop Kaltim di sejumlah pasar tradisional Kota Samarinda, harga beras di masing-masing pasar bervariasi meski hanya selisih tipis, namun dari perbedaan harga itu bisa ditarik harga rata-rata.
Untuk rata-rata harga beras cap Bengawan yang pada pekan lalu masih seharga Rp9.000 per kg, namun pada pekan ini naik menjadi Rp9.500 per kg.
Kemudian beras cap Teratai yang sebelumnya seharga Rp8.000 per kg, sejak empat hari lalu naik menjadi Rp9.000 per kg, beras cap Pandan Wangi yang sebelumnya Rp8.500 per kg, kini naik menjadi Rp9.350 per kg.
“Saya semakin sulit membagi keuangan yang pas-pasan, apalagi dengan naiknya harga kebutuhan pokok lainya seperti cabai tiung yang harganya mencapai Rp95.00 per kg,” Astura lagi.
Menurutnya, saat harga cabai tiung masih pada kisaran Rp40.000 per kg, dia bisa membeli ke penjual cabai keliling dengan harga Rp1.000- Rp2.000 untuk beberapa buah cabai, namun sekarang penjual cabai tidak membolehkan dengan harga itu, namun minimal harus membeli seharga Rp5.000 untuk beberapa buah cabai.
Untuk pembelian cabai dia masih bisa mengesampingkan karena tanpa cabai pun masih bisa makan meskipun serasa hambar dan tidak semangat, namun untuk lauk, bawang merah, bawang putih dan jenis bumbu lainya, dia tidak bisa meningalkannya karena sudah merupakan kebutuhan.()
Tidak ada komentar:
Posting Komentar