Kampanye Kaltim Green

Kampanye Kaltim Green
Kampanye Kaltim Hijau Hingga ke Palembang

Kamis, 23 Desember 2010

Warga Buta Aksara Kaltim Sisa 1,7 Persen



Samarinda, SJIK - Capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim melebihi target yang dipatok pemerintah pusat karena menyisakan 1,7 persen saja warga yang buta aksara, sedangkan target nasional pada 2010 adalah 5 persen.

“Saat ini jumlah penduduk Kaltim yang masih buta aksara sisa 31.623 orang, atau tinggal 1,7 persen dari total jumlah penduduk di provinsi ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), H Musyahrim di Samarinda, tak lama lalu.

Dia bersyukur atas capaian kinerja semua staf di instansi yang dipimpinnya itu, sehingga target pemerintah yang mematok angka 5 persen dari warga yang buta huruf, ternyata Kaltim mampu melampaui cukup jauh.

Atas capaian kinerja Disdik Kaltim tersebut, sehingga pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mempercayakan kepada Kaltim, untuk menjadi tuan rumah dalam memperingati Hari Aksara Nasional ke 45 pada 10 Oktober 2010 lalu.

Peringatan hari aksara itu dipusatkan di Kota Balikpapan, sementara peserta yang hadir dari 33 provinsi di Indonesia ke “Kota Minyak” tersebut sekitar dari 3 ribu orang dari kalangan pejabat, pendidik, dan kelompok masyarakat yang peduli terhadap pendidikan.

Warga yang didata untuk mengetahui apakah mereka buta huruf atau tidak adalah, penduduk Kaltim yang berusia 15 tahun ke atas baik laki-laki maupun perempuan.

Pada 2009 warga Kaltim yang buta aksara sebanyak 51.899 orang, jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 20.276 orang jika dibanding dengan data 2010 yang sebanyak 31.623 penduduk.

Dari jumlah buta aksara sebanyak 31.623 orang tersebut, daerah yang menempati urutan pertama adalah Kabupaten Berau karena di daerah itu tidak ditemukan warga yang buta huruf.

Menempati urutan kedua adalah Kabupaten Nunukan dengan jumlah warga buta aksara tinggal 14 orang. Dari angka tersebut, terdapat 12 laki-laki dan sisanya yang 2 orang adalah penduduk perempuan.

Sedangkan urutan ketiga adalah Kota Tarakan yang memiliki warga buta aksara sebanyak 22 orang.

“Semua warga yang buta huruf itu tidak hanya kami didik supaya bisa membaca dan menulis, namun juga kami bekali keterampilan agar mereka bisa usaha mandiri,” katanya. (gm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar